Minggu, 15 Januari 2012

Resensi Buku: Public Relation Ala Wimar

Click Here
Judul Buku: Public Relation ala Wimar
Penulis: Merry Magdalena
Penerbit: PT Grasindo
Dicetak oleh: Percetakan PT Gramedia, Jakarta
Tahun terbit: 2010
Ukuran buku: 150 x 229 mm
Tebal: 106 Halaman
Keistimewaan: disertai gambar ilustratif dan 16 halaman berisi foto eksklusif Wimar dan Intermatrix (IMX).

Modal utama seorang public relation (PR) adalah mampu membedakan antara good guy dan bad guy.
Pesan di atas hanyalah sebagai pengantar bagi Anda yang benar-benar ingin menjadi sosok PR teladan dan “idola”, bukan hanya mengejar materi, namun lebih mementingkan reputasi.
Selain harus sering mendengarkan suara hati, maka untuk dapat membedakan mana yang benar atau salah, maka seorang PR dapat melakukan beberapa hal, seperti: menguasai ilmunya, mengumpulkan data, melakukan survei, berkomunikasi.
BAB 1 pada intinya membahas tentang What’s the Message, antara lain berisi tentang pendekatan humanis dan beberapa strategi membina komunikasi dengan media, seperti: mengirim pers rilis, menggelar jumpa pers, dan membuat acara. Kisah sukses InterMatrix PR Agency akan membuat Anda semakin tertarik untuk membaca bab selanjutnya.
BAB 2 bercerita tentang Memanfaatkan Teknologi Terbaru. Disini dibahas berbagai media pendukung PR, dari sebelum lahirnya internet, hingga Web 2.0 atau media sosial seperti: Facebook, Twitter, dsb. Melalui media inilah seorang PR akan memperoleh manfaat luar biasa dari media sosial, misalnya: lebih cepat menyampaikan pesan dan membina hubungan baik dengan audiens. Selain itu, juga diceritakan acara “perspektif” secara kronologis mulai dari Maret 1994 hingga September 2005. Namun, kehebatan teknologi yang dipakai oleh PR, takkan efektif bila sejak awal tidak memiliki visi dan misi yang benar.
BAB 3 mengupas tentang Berani Hadapi Risiko. Disini pembaca akan lebih memahami suka duka sebagai PR, berbagai strategi menjadi PR yang inovatif, dan kisah sukses menangani manajemen krisis. Menurut Wimar Witoelar, “PR yang baik tidak akan bertahan sendiri melawan agresi kejahatan. Tapi dia akan bertahan bersama dengan orang yang baik juga.”
BAB 4 bertutur tentang Branding yang Kuat. Branding ini merupakan suatu syarat utama bagi PR yang inovatif. Personal branding suatu konsultan PR tentunya ditentukan dari pemimpin dan anggota timnya, visi dan misinya, rekam jejaknya, serta para klien yang telah ditanganinya. Disinilah terlihat betapa penting peranan PR di dalam memberikan suatu “pencerahan”, tentunya haruslah berpijak pada kebenaran. Di akhir bab 4 ini, pembaca akan membaca dan memahami delapan rahasia sukses brand Wimar Witoelar dan bagaimana dunia luar memandang Wimar.
BAB 5 menyapa pembaca dengan Unik! Disinilah diungkapkan perbedaan antara PR konvensional dengan PR inovatif, tiga keunikan PR inovatif, dan kisah sukses: The Unique PR Agency. Bab 5 ditutup dengan sekelumit kisah orang-orang ternama, seperti: Yenny Wahid, M. Chatib Basri, Nurlina N. Purbo, Maria Hartiningsih, serta Benny dan Mice.
BAB 6 mengemukakan tentang Energi Tanpa Batas. Kisah sukses “Intermatrix (IMX) sebagai sekolahan yang Menyenangkan” akan memberikan inspirasi segar pada semua konsultan PR inovatif agar tidak pernah kehabisan sumber energi baru. Menariknya, di IMX, siapapun bisa jadi apapun. Di IMX, kita dapat menciptakan aktivitas dan lingkungan kerja kita sendiri, dimana suasana kerja seperti ini tidak bisa kita dapatkan di tempat kerja lainnya.
Buku ini juga dilengkapi dengan F.A.Q (Frequently asked questions), semua seputar PR (Public Relation), seperti: apa sih kerja PR? Menyampaikan pesan dari klien ke audiens yang dituju agar tidak terjadi kesalahpahaman, dan pertanyaan lainnya yang pastinya dapat mengantarkan pembaca untuk lebih menyelami dunia PR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar